Langsung ke konten utama

Mengulik secuil sejarah Tari Lenggang Cisadane

Sejarah Tari Lenggang Cisadane
Salah satu contoh budaya baru yang lahir dari keragaman budaya suku bangsanya adalah Tari Lenggang Cisadane. Tari Lenggang Cisadane merupakan sebuah budaya atau tarian yang boleh dikatakan masih berusia sangat muda. Karena tarian ini lahir pada tahun 2011 lalu. Terciptanya tari Lenggang Cisadane  bukan tanpa sebab,  Tari ini diciptakan untuk mewakili berbagai budaya serta keanekaragaman suku bangsa yang ada di Tangerang.
Tari Lenggang Cisadane yang merupakan peleburan berbagai macam budaya seperti budaya Sunda, budaya Betawi, China, serta Arab. Hal itu bisa dilihat dari bentuk tarian, pakaian yang dipakai serta musik yang digunakan untuk mengiringi tarian tersebut.
Tarian Lenggang Cisadane dibawakan oleh 13 orang penari. Jumlah ini memang sengaja dibuat untuk mewakili 13 kecamatan yang terdapat di Kota Tangerang. Gaya tarian ini sebenarnya sangat mirip dengan gaya Tari Jaipong maupun Tari Jail-jali yang telah lebih dahulu lahir dan dikenal sebagai salah satu budaya warisan yang sangat tua.
Nama Cisadane telah kita kenal sebagai sebuah nama sungai di daerah Tangerang. Nama ini sengaja diambil untuk mencirikan dan agar lebih dicintai serta bisa mewakili daerah asalnya. Itu karena Sungai Cisadane merupakan icon daerah Tangerang yang paling terkenal.
Pemerintah daerah Tangerang Selatan melalui dinas budaya dan pariwisata kemudian menggunakan tarian ini sebagai tarian untuk menyambut tamu-tamu negara maupun tamu-tamu penting yang berkunjung ke daerah Tangerang Selatan.
Musik Tari Lenggang Cisadane
Dalam pementasannya tarian ini diiringi dengan musik yang juga merupakan gabungan dari berbagai jenis alat musik yang banyak berkembang di masyarakat daerah Tangerang.
Jadi, tidak hanya gerakannya saja yang mengadopsi budaya tradisional yang telah terlebih dahulu ada, musik-musik yang mengiringi tarian ini pun diambil dari kekayaan budaya setempat seperti Gambang Kromong, Gamelan, Slendro serta Marawis.
Kesan ceria serta sopan yang terpancar dari gerakan tari Lenggang Cisadane menyebabkan tarian ini menjadi salah satu pilihan yang digunakan oleh pemerintah kota setempat untuk menghibur tamu daerah yang berkunjung. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan karakter budaya serta karakter bangsa Indonesia itu sendiri yang cinta akan kedamaian, menjunjung tinggi sopan santun serta ramah dengan sesama.
Hal yang paling penting setelah terciptanya tarian Lenggang Cisadane ini adalah, bagaimana agar tarian ini dilestarikan dan bisa dikenal oleh masyarakat setempat maupun masyarakat Indonesia khususnya para remaja. Selain itu,  merupakan sebuah kewajiban bagi dinas kebudayaan setempat untuk terus ikut serta dalam pelestarian tarian khas daerah itu sendri agar tidak musnah termakan modernisasi.

sumber : Tangsel media.com

Komentar

  1. Saya baru tahu loh kalo ada tari khas Cisadane

    BalasHapus
  2. Di jaman sekarang ini banyak masyarakat kota Tangerang belum mengetahui budaya dan kesenian kotanya sendiri, padahal banyak sekali kesenian khas dari kota tangerang, salah satunya seperti tarian lenggang cisadane ini, masyarakat seharusnya lebih mengetahui kesenian apa yang kotanya punya, kemungkinan itu bisa sedikit membantu untuk mencintai budaya asli tangerang tersebut, Tangerang punya kesenian.! Lenggang cisadane harus di manfaatkan untuk identitas budaya kota tangerang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

the fourteenth meeting in the second semester

Today is the last week to learn English because next week will be a holiday to calm down before uas. Today's lesson is to discuss the grid widely, the material is to make a story from the instructions given by Ms. Rella in the story that we must convey to the profession that has been determined. And in a story must make at least 20 sentences miss rella also appealed to the sentence that was made because it did not rule out the possibility the story will be the same and he also appealed to bring the dictionary when it was overwhelmed because it could not open the phone or book. and while reminding us not to forget to write our daily history in the second semester and don't forget to send our voice recordings in singing English lyrics

third meeting in semester two

Today the lecturer in this class is Mr. Zul. Mr. Zul repeats what we will learn in this semester (such as in the first meeting or the first diary). And Mr. Zul told us how low the interest of Indonesians to read. After telling about how low the interest of Indonesians to read, Mr. Zul asked us 'why did you choose civil engineering'. Some people answer: because of orders from their parents, or because it takes many graduates and a reasonable fee if you become an engineer, or because they continue what they learn from their high school, or because it is their own interest.